Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Dedy (26) Tahun Korban Tenggelam di Sungai Afvour Watudakon Jombang Telah Ketemu Dalam Keadaan Meninggal

| Editor: Ahmat Zulfi | 08 December 2024 | Last Updated 2024-12-08T09:22:04Z

Mayat Korban Saat di Evakuasi oleh tim BPBD,BASARNAS DLL

NEWJURNALIS- Pencarian korban tenggelam  Dedy Teguh Harianto (26), warga Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang, yang dilaporkan hilang terseret arus Sungai Avour Watudakon, akhirnya di temukan dalam keadaan meninggal dunia.

Dalam tahap pencarian hari kedua, Minggu (8/12), korban berhasil ditemukan oleh tim SAR tak jauh dari lokasi detik detik terakhir dia terlihat.

Kepala Pelaksana BPBD Jombang yang saat ini di jabat oleh Plt , Wiku F. Dias, menyampaikan, bahwa medan pencarian cukup sulit karena derasnya arus sungai dan banyaknya material yang terbawa air, seperti batang pohon dan beberapa sampah.

Akan tetapi, berkat kerja keras dari tim gabungan dari BPBD, Basarnas, dan relawan, jenazah korban telah berhasil ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB.

“Kondisi medan memang menantang, tetapi berkat kerja sama semua pihak, korban dapat ditemukan dan dievakuasi,” ujar Wiku di lokasi pencarian.

Di tengah proses pencarian yang menegangkan, anggota DPR RI Komisi VI, Sadarestuwati, turut hadir di posko untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban dan tim SAR.

Orang lebih mengenal Dangan panggilan Mbak Estu, ia "menyampaikan" rasa duka yang mendalam atas tragedi ini sekaligus apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pencarian korban hingga di temukan"terangnya"

“Masih dengan mbak Estu"Kami mendoakan agar keluarga korban tetap diberikan ketabahan dan kesabaran. Kehilangan ini adalah duka kita bersama. Kehadiran saya di sini untuk memberikan semangat kepada keluarga dan memastikan segala upaya dilakukan secara maksimal,” tutur Sadarestuwati, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Program Kerakyatan PDIP.

Telah di beritakan sebelumnya, Dedy Teguh Harianto hilang terseret arus Sungai Avour Watudakon pada Sabtu pagi (7/12/2024).

Peristiwa itu terjadi ketika ia bersama keluarga mencoba menyelamatkan benih padi yang terancam hanyut di sawahnya itu.

Dalam upaya penyelamatan tersebut, ia justru terseret derasnya arus sungai  hingga akhirnya ditemukan meninggal pada hari kedua pencarian,dan mayatnya langsung di evakuasi ke rumah duka guna untuk penyelidikan polisi dan di makamkan .Arul-Cakjhon

No comments: