Geliat Pasar Lapak Kuliner Dini Hari Merebak di Berbagai Daerah.


MOJOKERTO | Newjurnalis.com. Pagi itu langit masih remang tersenyum biru seiring udara pagi yang belum tersentuh sinar mentari,jam di handphone menunjukjan angka 04.55 wib. Jalanan masih lumayan sepi hanya terlihat satu dua mobil dan beberapa motor yang lewat kebanyakan dikendarai emak emak menuju pasar untuk berbelanja. 

Tetapi ada pemandangan menarik akhir akhir ini, pedagang kuliner hasil kreativitas emak emak sudah dipajang di lapak lapak pinggir jalan, yang biasanya biasa terlihat hanya sore hari di bulan puasa Ramadan. 10 Juni 2025. 

Seperti contoh disekitar pasar desa Dlanggu yang menjadi salah satu perputaran roda ekonomi di kecamatan Dlanggu, bukan hanya warung warung lama yang menyediakan menu berat sarapan pagi seperti, raeon, lodeh, pecel, sate kambing dan sebagainya, dalam perkembangannya pelaku pasar dan perputaran ekonomi melalui munculnya pedagang kuliner dipinggir jalan bukan hanya sekitar pasar saja tetapi juga bisa dilihat diarea kurang lebih 200 meter dari pasar. 

Mungkin bagi sebagian orang tidak perduli dengan perkembangan semacam itu, tetapi ketika suatu daerah mulai nampak gairah daya beli nya tentu saja ini sangat menarik.

Selain belanja ke pasar untuk memenuhi kebutuhan memasak dirumah, ternyata mulai banyak animo masyarakat untuk membeli camilan aneka jajan pasar atau lauk pauk yang sudah jadi untuk sarapan. Terutama bagi masyarakat pekerja yang harus  membagi waktu antara kesibukan dirumah untuk keluarga dan jam kerja dikantor, di pabrik atau pekerjaan yang mengharuskan berangkat kerja pagi hari masih harus pula menyiapkan sarapan pagi anak sekolah atau suami juga kerja shift pagi,tutur Bu Ruby salah satu pedagang kuliner yang sudah buka pagi itu. 

Dengan adanya munculnya pedagang kuliner semakin marak dengan banyaknya ragam pilihan makanan tentu meringankan tugas emak emak terutama yang kena shift pagi. Mungkin bisa dianggap tidak terlalu signifikan perubahan di desa tertentu tetapi juga ada yang boom muncul bak jamur dimusim hujan dan tetap laris terjadi didaerah lain. 

Ini bisa terjadi karena perbedaan karakter masyarakat setiap daerah, dalam perkembangan dan inovatifnya emak emak jaman now maka jenis makanan yang dipajang pun mengalami penyesuaian dengan trend jaman sesuai selera anak anak sekarang tidak perlu lagi harus membeli di kota.

Fokusnya yaah spirit of emak emak itulah yang  pantas disebut sebagai salah satu tulang punggung pejuang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.