Menyongsong Indonesia Mercusuar Dunia: Tasyakuran & Ruwatan Negara Menginspirasi Perdamaian


KEDIRI, NEW JURNALIS.COM - Bangsa Indonesia dikenal dengan bangsa yang berketuhanan hal ini adanya kesadaran sekaligus keyakinan bahwasanya pertahanan terkuat adalah dengan berdoa memohon perlindungan keselamatan serta adanya ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Dari landasan tersebut diatas yang di pegang kuat hingga kepedulian para pegiat budaya di seluruh penjuru nusantara menunjukkan sikap kepedulian serta perhatiannya terhadap keutuhan persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia khususnya dari panitia penyelenggara tasyakuran dan ruwatan negara itu sendiri.

Kita bisa melihat dan memang telah menjadi bukti diantaranya dalam acara yang digelar di Situs Persada Soekarno Dalem Pojok di Dusun Krapak, Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri oleh panitia ruwatan negara yang di ketuai oleh Suhardono yang di mulai pada tanggal 17 Agustus 2025.

"Kami mempunyai pandangan bahwa dengan keberlangsungannya negara setelah masa kemerdekaan sudah saatnya kita menginisiasi untuk menggelar agenda besar yaitu Ruwatan Negara, Tentunya dengan mengadakan doa dan ritual bersama lintas agama, Agar kita semua dalam naungan NKRI diberikan perlindungan keselamatan serta keberkahan Tuhan Yang Maha Kuasa," Tegas Suhardono Ketua Panitia Ruwatan Negara. 


Pegiat Budaya Endah Kuswantoro dari Mojokerto dalam Iring - Iringan Ruwatan Negara


Ruwatan negara diawali dari adat Bali disusul dari adat Majapahit, Adat Sunda dan adat Kediri sendiri tak lupa pitutur luhur dan doa disampaikan oleh pimpinan thoriqoh siddiqiyyah Bp Ky. M Muchtar Pemrakarsa PCTA dari Jombang.

Sambutan dari ketua panitia, Ketua PCTA Jatim dan Perwakilan pejabat negara serta kegiatan seminar oleh narasumber handal sesuai kapasitasnya masing masing mengenai hari berdirinya negara Kesatuan RI, Santunan anak yatim, Pagelaran wayang kulit dan banyak lagi kegiatan lainnya yang melengkapi acara tersebut.

Dalam acara tersebut banyak kegiatan yang dilaksanakan mulai dari upacara tasyakuran ruwatan negara yang di ikuti oleh para tokoh masyarakat mahasiswa pelajar budayawan baik dari jawa barat serta budayawan dari wilayah lainnya hingga dihadiri perwakilan pejabat negara seperti Dr. H. Wiranto S.H.