Seni Kayu yang Hidup: Kisah Wayang Klithik di Museum Gubug Wayang Mojokerto
Seni Kayu yang Hidup: Kisah Wayang Klithik di Museum Gubug Wayang Mojokerto | Dewi Kushmanda. |
Mojokerto, 21 September 2025. Newjurnalis.com. Kisah wayang yang digelar selama ini cenderung umumnya diambil dari kisah serat Ramayana atau Mahabharata meski pada dasar masih banyak kisah dari serat lain yang bisa dimainkan melalui pagelaran wayang.
Salah satu contoh seperti serat Damarwulan yang digelar dengan peraga wayang Klithik . Mengapa disebut wayang Klithik? Karena ketika dimainkan berbunyi thik thik , itu adalah benturan kecil dari wayang yang bahan dasarnya terbuat dari kayu dipipihkan dengan wajah seperti wayang kulit umumnya tetapi hanya tangannya terbuat dari kulit untuk memudahkan digerakkan oleh dalang.
Ini disebut wayang Klithik hampir mirip wayang kulit tetapi bisa dilihat perbedaannya bila kita pegang baru kita tahu kalau wayang Klithik terbuat dari kayu, jelas Dea Putri Njoto sambil menunjukkan Wayang Klithik yang dipajang di Museum Gubug Wayang Mojokerto.