TPNPB Yahukimo Tembak Mati Dua Intelejen Militer Indonesia yang Menyamar di Tambang Emas Ilegal
TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) Kodap XVI Yahukimo menembak mati dua agen intelijen militer Indonesia. Para korban menyamar sebagai penambang emas ilegal di Korowai, Yahukimo.
Pelaku:
Pasukan khusus TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Sisibia, Kanibal, dan Yamue, yang dipimpin oleh Mayor Kopitua Heluka atas perintah Brigjen Elkius Kobak selaku Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo.
Korban:
Dua agen intelijen militer pemerintah Indonesia yang menurut TPNPB mengaku sebagai anggota Komponen Cadangan (Komcad) dan Bantuan Polisi (Banpol). Penembakan terjadi pada Minggu, 21 September 2025 siang. Peristiwa ini terjadi di sebuah pertambangan emas ilegal di Korowai, wilayah operasi TPNPB di Yahukimo, Papua.
TPNPB menyatakan penembakan ini sebagai peringatan agar aparat militer Indonesia berhenti menyamar sebagai warga sipil, seperti penambang emas ilegal, di wilayah perang. Aksi ini juga bertujuan agar semua pertambangan emas ilegal ditutup dan warga imigran Indonesia segera meninggalkan wilayah operasi TPNPB.
Sebelum ditembak, kedua korban ditangkap dan diinterogasi oleh pasukan TPNPB. Dari interogasi, para korban mengaku telah mendapatkan pelatihan intelijen dan dikirim ke wilayah "zona merah" untuk menjadi agen. Setelah pengakuan tersebut, TPNPB mengeksekusi kedua korban. TPNPB juga menyatakan siap bertanggung jawab dan menantang aparat militer Indonesia untuk mengejar mereka ke markas TPNPB, bukan menyerang warga sipil.