Gempar !: Pemuda Desa Brudu Kecamatan Sumobito di Temukan Gantung Diri dan Meninggalkan Pesan Tertulis
NEWJURNALIS || Jombang - Seorang warga di temukan tewas gantung diri di dapur rumahnya Dusun Brudu, Desa Brudu, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, pada Senin (13/10/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Diketahui korban bernama Irwan Syafudin (24). Ia pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Satuman (50), yang hendak memeriksa ternak kambing di belakang rumah korban.
Melihat korban sudah dalam posisi tergantung di dapur, Satuman langsung menangis histeris. Sambil berteriak teriak sehingga mengundang perhatian dua saksi lain yang segera mendatangi lokasi,” ujar salah satu petugas kepolisian yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).
Mendengar peristiwa ini, Kepala Desa Brudu beserta perangkat desa segera menghubungi tim kesehatan dari Puskesmas Jogoloyo dan tim Inafis Satreskrim Polres Jombang untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, korban dinyatakan meninggal dunia. Yang membuat kejadian ini semakin menyentuh, petugas menemukan sepucuk surat yang ditulis tangan oleh korban berisi pesan terakhir:
“Mbak Desi titip bapak, sepurane sing akeh, aku emoh dadi beban.”
(Mbak Desi titip bapak, mohon maaf yang banyak, aku tidak mau menjadi beban).
Menurut Kapolsek Sumobito, AKP Bagus Tejo Purnomo, hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya tanda-tanda khas kematian akibat gantung diri.
“Dari hasil pemeriksaan ditemukan sperma dan kotoran pada tubuh korban, yang mengindikasikan kematian karena gantung diri. Pihak keluarga juga telah menerima dan menolak dilakukan autopsi,” ungkapnya.
Kronologi kejadian bermula saat pelapor hendak memeriksa ternaknya di belakang rumah korban. Ketika melihat korban tergantung, ia berteriak meminta pertolongan hingga warga berdatangan. Proses evakuasi kemudian dilakukan bersama perangkat desa dan aparat kepolisian.
Kapolsek menambahkan, meskipun keluarga menyatakan korban meninggal murni karena gantung diri, pihaknya tetap melakukan langkah penyelidikan sesuai prosedur.
“Kami tetap melaksanakan olah TKP, membuat laporan polisi, serta meminta keterangan dari pelapor dan para saksi,” tandasnya.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Satuman, ayah korban, mengaku sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya akan melakukan tindakan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan kenapa sampai anak saya berbuat senekat itu. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di keluarga kami maupun warga lainnya,” pungkasnya".(Jhon/Eni L W/Linda A).
Tags:
PERISTIWA