NEW JURNALIS - Kita itu sering ngundang masalah sendiri karena kita tidak jadi apa adanya. Kalau hari ini mungkin pakai istilah pencitraan, sudah terlanjur mencitrakan diri misalnya sebagai anak sholeh misalnya sudah terlanjur bilang oh saya itu sholeh, saya itu itu kan terus jadi beban, akhirnya kamu di depan orang tiap hari harus akting jadi orang soleh, itu kan berat nanti ada apa-apa dikit Subhanallah.
Ada satu syair yang terkenal sekali dari Maulana Rumi yang itu saya pecah-pecah bagi saya inilah simbol ekspresi pola gaya seorang yang mencintai, jadi ada 7 nasehat yang terkenal dari Maulana Rumi yang ini pakai simbol-simbol alam semesta, ya karena beliau mengembangkan paradigma cinta berarti sebenarnya ini profilnya orang yang mencintai.
Yang pertama apa orang yang mencintai itu dermawan dan suka menolong kata Maulana Rumi dalam kedermawanan dan menolong jadilah seperti sungai, sungai itu kan banyak memberi apa saja pada masyarakat di sekitarnya. Sungai sering jadi pusat sumbernya hidup kalau teman-teman belajar peradaban peradaban manusia awal itu biasanya ya dimulai dari pinggir-pinggir sungai karena disitu kuncinya hidup.
Dia memberikan banyak ya tidak menunggu balasan apa-apa meskipun kadang-kadang balasan kita pada sungai kan jelek. Kita kasih sampah lah kita kasih kotoran lah kita kasih apalah. Tapi Sungai selalu memberi banyak hal Nah, Jadi jadilah orang yang mencintai pecinta itu Dermawan dan penolong Seperti Sungai, nanti kalau teman-teman pulang dari sini Kok lewat Sungai diingat-ingat kalimatnya rumi tadi ingat sungai berarti Ingatlah bahwa aku Ini harus jadi orang yang pemurah dermawan penolong baik ini.
Yang pertama Ya karena ini ditaruh pertama Karena manusia itu cenderung pelit dan itu katanya Alquran sendiri jadi manusia itu cenderung enggan berbagi ingin enak biasanya kalau orang kok mau berbagi itu ya yang dibagi yang sisa-sisa, yang dia sudah menikmati terus bagi biasanya begitu makanya bahkan Alquran menegaskan yo kebaikan itu kalau kita menginfakkan yang kita cintai karena manusia itu cenderung pelit, yang dikasihkan orang selalu yang sisa yang sudah dia nikmati jadi, temannya pinjam laptop belum Ah aku belum puas pokoknya atau minta apa ingin apa ya nanti kalau aku sudah baru Kamu, makanya banyak ayat itu Alquran kan nyindir kita manusia itu pelit manusia itu kalau memberi selalu yang jelek-jelek sehingga terus ditegaskan oleh Alquran dapat kebaikan sebelum berbagi apa yang engkau cintai, barang ya nanti jangan Pak saya punya pacar saya cintai itu maksudnya bukan ke situ ya
Jadi Dermawan dan menolong yang kedua dalam ketulusan dan kebaikan jadilah seperti matahari matahari itu kan memberikan cahayanya terangnya pada siapa saja ndak milih-milih di mana saja siapapun diberi orang tulus itu begitu, kalau tulus kok milih-milih itu biasanya bukan tulus, tapi pamrih Pak saya Ikhlas Pak memberi teman saya yang ini yang ini yang itu kok ndak diberi Oh dia sering menyakiti hati saya kok, berarti ini sebenarnya ndak tulus wong kamu milih kok yang menyenangkan kamu kamu beri yang tidak menyenangkan ndak kamu beri, jadilah seperti matahari, siapapun diberi jadi tidak pilih-pilih kan matahari itu kan kalau pas panas ya siapa saja dapat kan nggak milih ini anak malas ndak pernah kuliah nggak usah dikasih matahari yang di sana kan nggak begitu?
Kamu rajin Kamu males ya diberi sama matahari Nah jadi para pecinta Itu tulus simbolnya ketulusan itu matahari Jadi selain jadi Sungai Ingatlah matahari Jadi kalau besok pagi jalan-jalan keluar terus kena matahari Sadarilah bahwa aku dalam hidup ini harus tulus, tanpa pamrih matahari tidak pernah minta imbalan kecuali Matahari Mall ya kalau kamu ke sana ya butuh kamu harus bayar, baik jadi pecinta ciri keduanya tulus.
Ciri ketiga pecinta itu memaafkan dalam memaafkan jadilah seperti malam, malam itu maksudnya gelap, pekat sudah ndak ada apa-apa ndak lihat apa-apa lagi jadi kalau kita sudah memaafkan orang ya sudah, anggap semuanya sudah tidak kelihatan dianggap semuanya sudah lenyap kayak Kalau malam itu kita sudah ndak bisa lihat apa-apa lagi sudah, nah Ndak boleh ada sisanya apapun, pekat seperti malam kan sering kita itu memaafkan tapi ingin sedikit-sedikit membalas dendam sehingga yo sekarang saya maafkan tapi titeni saja nanti mesti ya itu masih masih pengen sebenarnya belum memaafkan saya maafkan sih tapi ya hukuman Allah,
Ndak akan sama saja Jadi kalau memaafkan seperti malam sudah gelap kayak kita mau tidur lampu mati ya sudah sudah tidak lihat apa-apa ndak ingat apa-apa lagi terus tidur jadi kalau memaafkan seperti malam nanti kalau mau tidur malam hari Sadarilah bahwa ini malam ya aku maafkan siapapun yang punya salah tadi pagi kemarin dan seterusnya. nah ini
Yang ketiga jadi pecinta itu pemaaf, yang keempat dalam kemarahan jadilah seperti mayat ya manusia itu yang normal memang kadang-kadang marah, kadang-kadang enggak berkenan terhadap sesuatu tapi begitu kamu sadar sedang marah, jadilah seperti mayat mayat itu kan sudah enggak ngapa-ngapain lagi sudah berarti apa kalau sedang marah berhenti, jadi jangan ngapa-ngapain kalau habis itu kan kalau kita marah saat berdiri duduklah kalau saat duduk marah berbaring lah , kalau berbaring kok marah wudulah.
Bukan gulung-gulung muter-muter ndak jadi kalau berbaring kok malah wudhulah salatlah Bila perlu jadi jangan memutuskan sesuatu melakukan sesuatu biasanya orang marah itu kalau melakukan sesuatu nanti disesali atau pasti Ndak bagus kalau pas kita sedang marah itu wah Saya pingin melampiaskan marah saya dengan omongan omongannya mesti kan ndak mungkin kalau sedang marah ngomongnya terus halus gitu saya ini sedang marah
Jadi kan ndak mungkin begitu jadi marah ya marah saja boleh tidak saya maki-maki sampeyan sebentar saja kan ndak mungkin begitu ya satu dua kata saja ya biar saya lega boleh ya? gitu Oke jadi ndak kalau sedang marah Yuk jadi kayak mayat jadi yuk diem dulu ndak usah apa-apa dulu nanti kalau tekanan darahnya sudah turun situasinya sudah longgar nyaman itu baru memutuskan sesuatu melakukan sesuatu termasuk pada siapapun yang kita cintai. Jadi kadang-kadang kita ndak cocok ramai gegeran marah dengan yang kita cintai mungkin saudara kita anak kita siapa saja yuk ketika sedang marah narik diri dulu nanti saja ngomongnya nanti saja melakukan sesuatu
yang kelima saat kita sederhana dan rendah hati jadilah seperti bumi jadi pecinta itu sederhana Sederhana itu maksudnya apa adanya tidak dibuat-buat ya inilah aku apa adanya inilah levelku inilah kenyataan diriku itu namanya kesederhanaan jadi kesederhanaan itu bukan kok dimiskin-miskinkan atau ndak biasa saja, sesuai situasimu sesuai kondisimu tidak berlebihan, nah kondisi ini kalau di Maulana Rumi jadilah seperti bumi, bumi itu kan sangat rendah hati sangat sederhana ndak pernah nggak ya di dalam dirinya ada kandungan luar biasa mungkin kandungan emas logam macam-macam tapi kan bumi tidak pernah sombong ndak pernah pamer dia rendah hati diinjak-injak tiap hari kita mewarnainy dengan Angkara Murka dia tetap Teguh sebagai dirinya itu bumi jadi mari belajar dari bumi kalau kita jalan di atas bumi saya
Carilah Kasihan sekali ya bumi ini kita warnai dia dengan macam-macam bumi itu kita lempari dengan sampah dan kotoran tapi yang diberikan kan tumbuh-tumbuhan makanan dan lain sebagainya jadi orang yang sederhana dan rendah hati bumi tidak pernah komplain tidak pernah demo ndak pernah mengeluh terhadap segala kelakuan kita dia selalu memberikan yang terbaik yang bisa dia berikan untuk kita.
Selanjutnya toleran para pecinta itu toleran simbolnya apa laut, laut itu kan dia menampung apa saja karena dia luas maka apa saja bisa masuk, baik itu yang indah-indah yang kotor-kotor semuanya masuk ditampung oleh laut ,sungai itu kan membawa apa saja ya terakhirnya di laut, aliran apa saja ya finalnya di laut jadilah toleran toleran itu terbuka menerima apa saja sebagaimana laut jadi laut itu kan simbol kelonggaran kelegaan keluasan kalau teman-teman sedang jenuh suntuk itu kan biasanya terus jalan-jalan ke laut kan Rasanya lapang longgar
Ketika kita melihat laut nah jadi ini simbol toleransi berarti, kalau nanti ada konflik marah-marah Wah ini berarti sedang sempit kurang piknik Ayo jalan-jalan ke Laut biar longgar hatinya biar terasa bahwa kita ini kecil bahwa kita ini sempit tidak luas ngapain sih gegeran segala nah
Yang terakhir kuncinya di yang terakhir ini jangan melihat keluar Lihatlah ke dalam diri jadilah engkau apa adanya jadi para pecinta sadari dirimu bermainlah peran sebagai dirimu sendiri apa adanya, jangan terlalu banyak akting jangan terlalu banyak gaya nanti malah menyusahkan sadari hakikat dirimu dan perankan peranmu apa adanya jadilah engkau apa adanya, kita itu sering ngundang masalah sendiri karena kita tidak jadi apa adanya, Kalau hari ini mungkin pakai istilah pencitraan, sudah terlanjur mencitrakan diri misalnya sebagai anak sholeh misalnya sudah terlanjur bilang oh saya itu sholeh saya itu itu kan terus jadi beban, akhirnya kamu di depan orang tiap hari harus akting jadi orang soleh itu kan berat nanti ada apa-apa dikit Subhanallah, ndak usah pakai akting berlebihan sesuai dengan situasimu apa adanya, jadi nah jadi para pecinta itu apa adanya banyak ikatan cinta bubar karena para pecintanya ndak apa adanya, kan banyak itu yang kalau pacaran itu begitu sayangnya begitu nikah dapat satu bulan begitu menyesalnya dia kok ndak kayak dulu ya? jadi sudah beda antara dulu dan sekarang kemungkinan dulunya terlalu banyak pencitraan.
Akhirnya sekarang menyesal Oalah ternyata aslinya gini ndak sama dengan dulu kamu ndak apa adanya kata Maulana Rumi perpisahan hanyalah bagi yang mencintai dengan kedua matanya sedangkan dia yang mencintai dengan jiwa dan hatinya tidak mengenal kata perpisahan sama sekali jadi ya wes kamu langsung Nggak usah tak. Jelaskan ya sudah ngerti maksudnya ya jadi ya kalau masih ada diksi Perpisahan ya berarti memang batas cintanya masih di level fisik, LDR itu kan levelnya fisik tapi kalau rasa cinta itu sudah ke level jiwa dan hati ya ndak ada perpisahan, karena jiwa dan hati tidak terbatas ruang dan waktu, tidak mungkin bisa berpisah. Kalau engkau sudah hadir di hatiku dia masih ada di sini atau tidak akan tergantung aku meskipun kau kawin dengan orang lain atau masih ada di hatiku kan? ndak mungkin bisa hilang jadi perpisahan itu ya level fisik yang bisa kalau level jiwa dan hati sebenarnya tidak mengenal kata perpisahan
Apa Bisa misalnya kalian aku akan membuangmu dari pikiranku ndak iso, kecuali Amnesia Ia tetap akan ingat tidak mungkin tidak mau kita masih waras maka kata rumit hendaklah orang-orang yang saling mencintai para sahabat yang saling mencintai itu tidak mungkin berpisah karena kalau tatarannya persahabatan itu mesti nyambungnya sudah jiwa dan hati tidak sekedar fisik.
Baik terakhir ada satu puisi yang saya suka ini mungkin tidak terlalu rileks dengan persahabatan Tapi menurut saya penting menjadi manusia itu seperti rumah singgah setiap pagi ada yang hadir bahagia kecewa pahit pikiran sesaat yang datang sebagai tamu yang tidak Diundang Ucapkanlah Selamat datang Sambutlah semuanya meskipun jika mereka adalah sekumpulan duka yang menghempaskan rumahmu seisinya mereka bisa membersihkanmu menjadi keterjemahan yang baru urusi setiap tamu dengan hormat pikiran gelap aib jahat terima mereka diambang pintu Sambil tertawa Suruhlah mereka masuk Bersyukurlah pada apapun yang datang karena masing-masing dikirimkan dari jauh sebagai penuntun untuk kita.
Jadi kita ini Pahamilah diri kita ini seperti rumah singgah setiap hari berseliweran tamu-tamu yang masuk termasuk tamu yang mengecewakan tamu yang menyedihkan yang buruk yang menyusahkan dan lain sebagainya hargailah semua Sambutlah semua dengan gembira karena semuanya adalah penuntun kita pelajaran bagi kita untuk membuat kita tercerahkan peristiwa yang baik alhamdulillah nanti kita perkuat kita ulang lagi peristiwa yang buruk menyedihkan menyusahkan yang aib yaitu jadi pelajaran kita untuk besok tidak kita ulang lagi untuk kita jadikan pengingat dan pelajaran dalam hidup
Jadi Hidup itu tidak mungkin flat meski bergelombang kadang enak kadang tidak kadang bagus kadang tidak Sambutlah semuanya dengan gembira semuanya adalah kendaraan kita untuk jadi lebih baik untuk melahirkan keterjerahan yang baru Oh ya Pak saya kemarin pernah salah ini tapi sekarang tidak lagi saya sudah belajar saya kemarin ketabrak Aib ini tapi insya Allah nanti saya ndak akan mengulang itu lagi semuanya akan jadi pelajaran yang melahirkan ketercerahan baru yang lama akan pergi yang baru akan datang akan terus begitu karena hidup kita mirip rumah singgah
Baik nanti mungkin setelah dari sini yang saya sampaikan tadi bisa diulang direnungi lagi untuk meningkatkan kualitas hidup kita khususnya dengan sesama. Sengaja saya angkat bulan ini tema persahabatan paling tidak menyadarkan kita bahwa kita ini apapun yang terjadi peristiwa apapun yang kita temui jangan lupa bahwa kita sama-sama manusia yang perlu dukungan dan kebersamaan dengan yang lain
Baik saya akhiri sekian kurang lebihnya mohon maaf termasuk tadi agak putus-putus terdistraksi oleh macam-macam semoga tidak dengan manfaat dan ya maslahat yang kita dapat dari tema malam hari ini kurang lebihnya mohon maaf Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment