Notification

×

Indeks Berita

Bersatu dalam Ritual ( Doa) Bersama, Memperingati Bulan Purnama dan Waisak di Candi Brahu, Trowulan

| Editor: Margo Utomo | 04 June 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:21:22Z


NEW JURNALIS - Mojokerto, 4 Juni 2023, Jam 22.00 Wib, Masyarakat di seluruh Trowulan dan didaerah lainya, bergabung dalam Doa bersama tempat Candi Brahu Bejijong, Trowulan  didukung Senja Majapahit untuk memperingati Bulan Purnama dan Waisak. 


Acara ini memberikan kesempatan bagi Masyarakat dari berbagai latar belakang Budaya dan Agama untuk bersatu dalam semangat kebersamaan, persatuan, dan saling pengertian.


Gus Yudi Mengatakan "Malam ini dalam rangka memperingati Bulan Purnama dan Waisak, Alhamdulillah saya sendiri bahagia sekali melihat teman-teman dari Senja Majapahit bersama lintas agama. Ini sangat luar biasa sekali mulai jam 22.30 Wib, hingga selesai, Saya merasakan Leluhur itu hadir, mereka sangat bangga dengan temen-temen mau istilahnya di sini itu uri-uri budaya, mengingat leluhur kita, yang mana dulu telah Berjuang untuk masyarakat atau Nusa dan Bangsa dan ini".


Gus Yudi berkata "Saatnya kita apa yang kita berikan kepada Guru kita, selama ini kita sudah banyak diberikan oleh Leluhur kita tanpa Leluhur kita kita ini tidak bisa berdiri di sini. Setelah Visi Misi kedepannya Senja Majapahit ini mempersatukan balung-balung yang terpisah dari banyak-banyaknya organisasi apa saja, ini tujuan dari pada Senja Majapahit kita bisa berkumpul bersatu intinya Nusantara Satu Rasa kami untuk Indonesia". Tambahan


Acara Bakar dupa bersama ini juga di pimpin oleh Mbah Riyanto. dan Doa pembuka di Pimpin oleh Mbah Ashar, Serta di kuatkan Doa lintas Agama dan masyarakat sipil, yayasan, dan lembaga keagamaan di Pimpin Mbah Saryono. Mereka menyediakan bantuan Makanan, minum dan fasilitas tempat untuk memastikan acara berjalan dengan lancar.



"Saya selaku ketua Senja Majapahit ya sebab pelaksanaan untuk prosesi acara Bulan purnama 1 bulan sekali Dan ini juga ada dari juga jadi dari Macan Putih juga ada tamu dari NTT ya kebetulan ada Suryono yang dari vihara". Ujar Ketua Senja Majapahit


Selanjutnya untuk Doa Tumpeng di Pimpin Gus Yudi, Doa Penutup di Pimpin oleh Mbh Choirul Huda, Untuk ritual siraman di Pimpin Ketua Senja Majapahit Terakhir makan Nasi Tumpeng Bersama, seperti ini memberikan pengalaman berharga bagi semua peserta. Masyarakat dari berbagai latar belakang dapat berinteraksi dan saling mengenal dengan lebih baik, membangun jaringan kerja sama yang kuat dalam mendorong perdamaian dan kesatuan di dunia.


"Selamat malam terima kasih teman-teman semua kita sudah bisa berkumpul di tempat ini tempat yang luar biasa, di pelataran candi Waru atau Candi Brahu dan juga ini adalah bertepatan di Momen Purnama Sidi dan ini juga kalau bagi kami Umat Buddha ini adalah Purnama Siti di bulan Waisak jadi sangat luar biasa, teman-teman sudah guyub rukun, untuk dalam arti kita bisa berjalan bareng untuk Budaya dan semua itu bisa berjalan karena kesadaran artinya apa yang kita bisa perbuat untuk Budaya jangan sampai kita berpikiran apa yang saya dapat untuk Budaya terima kasih" Ungkapan Romo Saryono Wihara Majapahit


Doa bersama memperingati Bulan Bersama dan Waisak ini merupakan langkah nyata menuju kehidupan yang lebih harmonis dan toleran. Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, kebersama.

Jurnalis: Cak Lubis Offcial)

No comments:

×
KIRIM TULISAN? Disini