Peluncuran Program “Pamong Budaya Masuk Desa” dan Ekspresi Seni Budaya Digelar Meriah di Mojokerto
![]() |
Peluncuran Program “Pamong Budaya Masuk Desa” dan Ekspresi Seni Budaya Digelar Meriah di Mojokerto |
MOJOKERTO, 28 Mei 2025 - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI resmi meluncurkan program Pamong Budaya Masuk Desa dalam acara bertajuk Ekspresi Seni Budaya 2025 yang digelar di kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Mojokerto. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat dan para tokoh penting dari berbagai instansi kebudayaan.
Peluncuran program Pamong Budaya Masuk Desa dilakukan bersamaan dengan acara pertunjukan seni budaya ludruk dari komunitas Karya Budaya. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya, sekaligus ruang ekspresi bagi pelaku seni tradisi.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala BPKW XI Endah Budi Heryani, S.S., M.M., Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Mojokerto Norman A.T., Kasubag Umum BPKW XI Ahmad Hari, S.S., serta para kepala desa dari wilayah Trowulan, Bejijong, Sentonorejo, Temon, dan sekitarnya. Turut hadir pula seniman legendaris Abah Kirun bintang tamu dan para tokoh masyarakat.
Acara digelar pada 28 Mei 2025 sebagai bagian dari agenda tahunan pelestarian budaya oleh BPKW XI. Lokasi kegiatan berada di Unit Pengelolaan Informasi Majapahit, yang juga merupakan bagian dari Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Menurut Kepala BPKW XI, kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Peluncuran program dan pertunjukan seni ini bertujuan untuk:
1. Melestarikan kesenian tradisional, khususnya ludruk.
2. Memberikan ruang ekspresi kepada komunitas budaya.
3. Mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.
4. Menguatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya dalam pelestarian budaya lokal.
Program Pamong Budaya Masuk Desa akan dilaksanakan di 24 desa di sekitar Trowulan, antara lain Desa Jatipasar, Watesumpak, Curahmalang, Kumitir, Beloh, Domas, Dinoyo, Lebakjabung, Temon, Sentonorejo, Japanan, dan Grobogan. Kegiatan akan diisi dengan berbagai pelatihan budaya dan pemberdayaan masyarakat melalui jalur kepala desa serta koordinasi lintas instansi.
Dalam sambutannya, Ibu Endah Budi Heryani menegaskan bahwa pelestarian budaya membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat desa. “Jangan kaget jika nanti ada tim BPKW XI yang masuk ke desa untuk pelatihan budaya. Kami datang untuk memberdayakan, bukan sekadar mendata,” ujarnya.
Acara ditutup dengan doa oleh Bapak Abdul Razak serta ucapan terima kasih dari panitia kepada seluruh hadirin dan pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.