Implementasi Proyek Peningkatan Sistem Drainase di Kedunglengkong Dlanggu Resmi Dimulai

Proyek Peningkatan Sistem Drainase di Kedunglengkong Dlanggu Resmi Dimulai(dokpri-yohanes)


Mojokerto – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memulai pelaksanaan proyek strategi berupa peningkatan sistem drainase lingkungan di Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu.

Pelaksanaan Proyek ini bertujuan mengoptimalkan pengelolaan air limbah dan mencegah banjir, sekaligus guna memperlancar hubungan sosial ekonomi masyarakat setempat. 

Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan, “Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang Terhubung Langsung dengan Sungai dalam Daerah Kabupaten/Kota” dengan sub kegiatan.

“Peningkatan Sistem Drainase Lingkungan”. Adapun pekerjaan fisiknya dikategorikan sebagai “Belanja Modal Bangunan Pembuang Air Kotor – Peningkatan Sistem Drainase Lingkungan”.

Dengan panjang pengerjaan mencapai 462,2 meter, proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 919.144.000,00 yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025. Proyek dijadwalkan berlangsung selama 180 hari kalender, dimulai sejak 28 Mei 2025 dan ditargetkan selesai pada 23 November 2025.

Penanggung jawab teknis di lapangan adalah Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kedunglengkong, yang diketuai Mas Rio, sedangkan pelaksana pekerjaan dipercayakan kepada CV. Alfi Jaya dengan Soleh sebagai kontraktor.

Saat ini, pengerjaan sudah berjalan aktif di lapangan, terutama di sepanjang jalan utama Desa Kedunglengkong yang berbatasan langsung dengan area organisasi dan pertokoan warga. 

Pekerjaan meliputi pembangunan saluran drainase dari batu kali, penguatan tebing saluran, serta sekeliling dan pengurukan untuk memastikan kelancaran aliran udara menuju titik pembuangan akhir.

Menurut tim pelaksana Rio, tidak berkomitmen mengawasi proyek ini secara transparan dan terbuka kepada masyarakat.

“Kami berusaha agar proyek ini dapat bermanfaat secara optimal bagi warga, dan semua kegiatan kami laporkan secara rutin dan langsung,” ujarnya.

Sementara itu, Soleh, kontraktor dari CV. Alfi Jaya, menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk melaksanakan pelaksanaan proyek bersama.

“Kami menjaga kualitas, keselamatan kerja, dan efisiensi waktu. Meskipun cuaca terkadang menjadi kendala, kami tetap berusaha tepat waktu sesuai target,” kata Soleh.

Salah satu warga Desa Kedunglengkong sebut saja yoyok menyambut baik proyek ini karena saluran lama sering menyebabkan kemacetan saat musim hujan. 

Dengan sistem drainase yang baru, diharapkan banjir bisa berkurang, arus udara menjadi lebih lancar, dan lingkungan menjadi lebih sehat serta mendukung aktivitas masyarakat.

Proyek ini menjadi bukti nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar hingga tingkat desa, serta mendukung terciptanya lingkungan yang sehat, aman, dan produktif secara ekonomi.