Penemuan Arca Dewi Durga Di Desa Pojokrejo Kesamben, Jombang Dipindahkan Ke Komplek Makam Mbah Sambang

Penemuan Arca Dewi Durga Di Desa Pojokrejo Kesamben, Jombang Dipindahkan Ke Komplek Makam Mbah Sambang


Jombang – Sebuah penemuan penting terkait peninggalan sejarah kembali terjadi di Kabupaten Jombang. Sebuah arca yang diduga kuat merupakan kebetulan Dewi Durga, ditemukan warga di wilayah Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Penemuan ini langsung menjadi perhatian  masyarakat setempat serta Kepala Pemerintahan Desa Pojokrejo.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh Carik Desa Pojokrejo, arca tersebut awalnya ditemukan oleh warga saat melakukan aktivitas pembersihan lahan di sekitar area desa. 

Setelah dilakukan pengamatan awal, diketahui bahwa arca itu memiliki bentuk dan gaya khas peninggalan Hindu kuno, dengan ciri khas sosok perempuan yang tengah berdiri di atas makhluk atau binatang, yang sangat identik dengan penggambaran Dewi Durga Mahisasuramardini dalam kebudayaan klasik Jawa.

"Kami mendapat laporan dari warga terkait penemuan batu yang bentuknya menyerupai patung. Setelah diperiksa, ternyata memang menyerupai arca kuno. Warga kami menyebutnya sebagai Arca Durga," ujar Carik Desa Pojokrejo saat dikonfirmasi pada Minggu (07/07/2025).

Dipindahkan ke Makam Mbah Sambang, Guna menjaga dan menghormati temuan-temuan tersebut, serta mempertimbangkan aspek spiritual dan tradisi lokal, Pemerintah Desa bersama tokoh masyarakat memutuskan untuk memindahkan arca tersebut ke kawasan Makam Mbah Sambang, yang lokasinya tidak jauh dari lokasi penemuan awal. 

Kompleks pemakaman tersebut memang dikenal sebagai salah satu lokasi yang disakralkan oleh warga setempat, serta sering dijadikan tempat ziarah.

Dalam proses pemindahan, warga bersama aparat desa melaksanakan ritual sederhana sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan spiritual yang melekat pada arca tersebut. 

Suasana terasa khidmat, dengan banyak warga ikut serta menyaksikan peristiwa bersejarah ini.

“Alasan kami memindahkan arca ke kawasan Makam Mbah Sambang, Arcanya asalnya dari situ mas dulu terbelah jadi 2, badane di sungai Brantas separo badane di Utara Makam Situ, terus ke balai desa di amankan saja

Selain untuk menjaga kondisinya agar tidak rusak, juga karena tempat tersebut dianggap sakral dan cocok untuk menyimpan peninggalan leluhur,” imbuh Carik Desa Pojokrejo.

Diduga Peninggalan Abad pertengahan, Secara visual, arca tersebut tampak terbuat dari batu andesit, dengan tinggi sekitar 80 cm dan bentuk tubuh wanita yang tengah berdiri dalam balutan pakaian khas klasik. Meski beberapa bagian arca tampak aus, wajah dan struktur utama masih cukup jelas terlihat.

Sejumlah pemerhati sejarah lokal menduga bahwa arca ini merupakan peninggalan zaman Kerajaan Mataram Kuno atau Singhasari, yang dikenal dengan banyaknya situs dan arca di wilayah Jawa Timur, terutama di kawasan Mojopahit. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian resmi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) terkait asal-usul pasti arca tersebut.

Pemerintah Desa Pojokrejo melalui aparatnya juga mengimbau masyarakat agar ikut menjaga dan melestarikan situs budaya tersebut. 

Jika diperlukan, mereka siap untuk berkoordinasi dengan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jombang maupun Balai Arkeologi untuk melakukan kajian lebih lanjut.

“Kami sangat berharap ini bisa menjadi awal dari pelestarian warisan budaya desa kami. Semoga ke depan bisa dikaji dan dimanfaatkan untuk edukasi sejarah bagi generasi muda,” tutupnya.

Lokasi arca saat ini berada di kompleks Makam Mbah Sambang, Jl. Joko Sambang, Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang.

Penemuan arca seperti ini bukan hanya bernilai sejarah, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan identitas budaya yang kuat. Diharapkan pihak yang berwenang segera melakukan pendataan dan perlindungan terhadap objek sejarah tersebut sebelum terjadi kerusakan atau faktor hilang akibat cuaca maupun manusia.