Notification

×

Indeks Berita

Doktrin pola "sugesti" sangat kuat di saat beli nasi di warung Maupun di angkringan

| Editor: Margo Utomo | 23 May 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:21:39Z

Poto ( Doprin ) Lingkaran Taman Gumpul Belakang, depan hotel darmo - surabay

NEW JOURNALIST - Indonesia, 22 Mei 2023. Sarapan pagi, makan malam, tentu sangat penting agar tenaga tubuh seimbang antara gerak tubuh dan pola pikir, zat, kalsium, darah, membutuhkan enzim, protein melalui bahan yang sesuai di inginkan.


Ada kalimat sering kita dengar, "Saya pecel 1 es teh 1, tambah tempe 2, berapa total? " kalimat seperti itu spesifik, simpel namun tidak tepat, salah kaprah dalam pengucapan sehari - hari, bagaimana seharusnya kalimat yang tepat?

Karena keseringan seni komunikasi selama ini tidak di perhatikan seni bahasa Indonesia pun kurang tata Krama bahasa, tidak obyektif dan sobyek, " Aku pesen nasi pecel 1, es teh 1, tambah tempe 2, berapa duit untuk membayar anda?

Apalagi kalimat "dulu" sering mendengar ucapan "dulu" contoh saya mau makan dulu, aku tak minum, kalian sarapan dulu ya, ini juga bahasa spesifik, simpel namun kurang tepat tata bahasanya.

Seharusnya "sekarang" bukan dulu, pergi sekarang ya, makan sekarang ya, minum sekarang ya, ini bahasa lebih ringkas, padat, sulit di lakukan jika membiasakan diri dalam persuasi lebih mudah.

Seni komunikasi sangat peran utama dalam pergaulan pendidikan, konseling, Jualan. Depankan indahnya bahasa Indonesia sesuai kadar kemampuan kita.


"New Journalist" Cak Lubis Official

No comments:

×
KIRIM TULISAN? Disini