Notification

×

Indeks Berita

Malam 1 Suro: Perayaan Tahun Baru Jawa yang Penuh Tradisi dan Makna

| Editor: Margo Utomo | 19 July 2024 | Last Updated 2024-03-23T12:20:43Z

NEW JURNALIS - Malam 1 Suro adalah perayaan tahun baru Jawa yang jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Pada malam ini, masyarakat Jawa melakukan berbagai tradisi dan ritual untuk memperingati tahun baru dan menghormati leluhur mereka.

Salah satu tradisi yang dilakukan pada malam 1 Suro adalah "grebeg suro". Grebeg suro adalah upacara yang dilakukan di beberapa daerah di Jawa seperti Mojokerto, Solo, Yogyakarta, Semarang dan Cirebon. Pada upacara ini, masyarakat berkumpul sesuai darah yang di tentukan untuk menerima berbagai macam tempat kemudian di saji makanan dan benda-benda suci dari keraton atau tempat ibadah setempat.


Selain tradisi lain yang dilakukan pada malam 1 Suro adalah "sedekah bumi". Sedekah bumi adalah tradisi memberikan sesajen atau makanan kepada orang yang membutuhkan sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang diperoleh selama setahun.


Malam 1 Suro juga dianggap sebagai malam yang magis dan mistis oleh masyarakat Jawa. Oleh karena itu, pada malam ini juga dilakukan tradisi "ruwatan". Ruwatan adalah tradisi membersihkan diri dari energi negatif dan memohon keselamatan dari berbagai bahaya dengan cara melakukan ritual tertentu.

Itulah beberapa tradisi yang dilakukan pada malam 1 Suro. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.


Kapan pelaksanaan malam 1 suro?

Malam 1 Suro adalah perayaan tahun baru Jawa yang jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Tanggal 1 Muharram sendiri ditentukan berdasarkan pengamatan hilal atau bulan sabit setelah bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam penanggalan Hijriyah yang digunakan oleh umat Islam. Oleh karena itu, tanggal pelaksanaan Malam 1 Suro tidak selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap tahunnya, melainkan bergantung pada penentuan awal bulan Muharram. Namun, secara umum, Malam 1 Suro biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober dalam penanggalan Masehi.



No comments:

×
KIRIM TULISAN? Disini