Majapahit dan Ular-Ular Perang: Simbol Abadi Penyatu Nusantara
NUSANTARA | BRAMASTHA Nalendra Berlari mencapai asa di dalam sang Surya Majapahit.Fatsal 16 menjadi simbol bahwa kejayaan Nusantara. Sang Saka Gula kelapa menjadikan Nusantara mengalami keemasan.
Bendera bendera gula kelapa ciptaan Majapahit berkisar hingga sekarang. Jika berkunjung ke setiap Kapal Perang TNI Angkatan Laut atau ke markas TNI-AL kita akan menjumpai bendera Ular-Ular Perang selain bendera Merah Putih. Warna bendera ini terdiri dari 5 baris horisontal warna merah dan 4 baris warna putih yang sama lebar.
Bendera Ular-Ular Perang ini sejatinya adalah bendera Kerajaan Majapahit dengan nama Sang Saka Getih-Getah Samudra atau Sang Saka Gula Kelapa yang melambangkan wilayah Nusantara dalam Sumpah Amukti Palapa.
Dahulu Sang Saka Getih-Getah atau Sang Saka Gula Kelapa dikibarkan sebagai panji kemenangan pasukan Raden Wijaya (raja pertama Majapahit) dalam pertempuran pertama melawan pasukan Dinasti Yuan dari Tiongkok.
Pada pertempuran pertama, pasukan Raden Wijaya berhasil mengalahkan dan memukul mundur 3000 pasukan Dinasti Yuan. Ike Mese pimpinan pasukan Mongol (Tartar) tewas di tangan Raden Wijaya dalam pertempuran ini.
Dalam perang kedua 1293 M, pasukan Raden Wijaya berhasil mengusir pergi pasukan Mongol (tartar) keluar dari pulau Jawa. Kekalahan pasukan Mongol (Tartar) oleh pasukan Jawa tercatat dan terus dikenang dalam sejarah Tiongkok. "Sura Ing Bhaya" yang berarti "keberanian menghadapi bahaya."
Majapahit kerajaan besar Nusantara didirikan tahun 1293 M. Penyatuan wilayah Nusantara sampai sebagian Asia di bawah panji Surya Majapahit, sudah dimulai dari awal berdirinya kerajaan Majapahit. Mulai dari masa Gayatri-Raden Wijaya, Jayanegara (Kalagemet), Tribuanawijaya Tungga Dewi, sampai Hayam Wuruk, wilayah Nusantara di bawah panji Majapahit bisa terwujud.
Sumpah Hamukti Palapa yang diucapkan Mahapatih Amungkubumi Gajah Mada adalah salah satu bukti peristiwa sejarah Majapahit dalam menyatukan Nusantara. Kerajaan Majapahit adalah penyatu wilayah Nusantara jauh sebelum Indonesia ada.