Galian Batu Ilegal di Karangkuten Rusak Jalan Desa, Warga Desak Pemerintah Bertindak
![]() |
Galian Batu Ilegal di Karangkuten Rusak Jalan Desa, Warga Desak Pemerintah Bertindak |
Mojokerto, 12 Juni 2025 — Aktivitas penambangan batu yang diduga ilegal di Desa Karangkuten, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, menuai protes keras dari warga. Kegiatan yang diduga tidak mengantongi izin resmi tersebut telah merusak infrastruktur jalan desa akibat lalu-lalang truk pengangkut batu.
Saat awak media mendatangi lokasi pada Sabtu (31/5/2025), tidak terlihat adanya aktivitas resmi dari pihak penambang. Pemilik tambang yang diperkirakan berinisial A pun tidak tampak di lokasi. Seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan keresahannya atas dampak yang ditimbulkan.
“Jalan desa kami rusak parah karena truk-truk besar keluar masuk angkut batu dari tambang itu,” ujar warga tersebut. Ia menambahkan bahwa kerusakan jalan membuat aktivitas warga terganggu, terutama bagi anak-anak sekolah dan petani.
Warga mendesak pemerintah daerah dan dinas terkait segera melakukan pengecekan di lapangan. “Kami minta dinas segera memeriksa izin tambangnya. Kalau memang tidak berizin, harus ditindak,” tegasnya.
Tak hanya pemerintah daerah, warga juga meminta aparat penegak hukum turun tangan mengusut dugaan pelanggaran tersebut. Aktivitas penambangan tanpa izin dapat membahayakan keselamatan warga dan lingkungan, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan yang memadai.
Menanganggapi hal itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Lentera Keadilan Rakyat Mojokerto, Nur Khosim, SH, MH, menekankan pentingnya penindakan terhadap penambangan ilegal. “Sesuai peraturan yang berlaku, setiap kegiatan penambangan wajib mengantongi izin dari instansi yang berwenang. Tambang ilegal jelas melanggar hukum, merusak lingkungan, dan membahayakan warga sekitar,” ujarnya.
Nur Khosim mendesak agar dinas terkait bersama aparat penegak hukum segera turun tangan. “Kami berharap ada tindakan nyata terhadap galian ilegal ini sebelum dampaknya semakin luas,” tutupnya.
Warga Karangkuten kini berharap suara mereka tidak diabaikan. Mereka menuntut perlindungan hukum serta keadilan atas kerusakan yang terjadi di desa mereka.