Pembangunan Jembatan Lebaksono Mojosari Baru dimulai Diwarnai Ketegangan Internal Oleh Tim Pelaksana dengan Tim Media

Pembangunan Jembatan Lebaksono Mojosari Baru (dokpri-yohanes)


Mojokerto – Pembangunan Jembatan Lebaksono yang berada di wilayah Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, resmi dimulai sejak 1 Juli 2025 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto. Namun, di balik pelaksanaan proyek strategis ini, muncul ketegangan internal yang menimbulkan sorotan.

Proyek pembangunan jembatan sepanjang 7,00 meter dengan lebar 60,00 meter ini merupakan bagian dari kegiatan belanja modal jembatan pada jalan kabupaten, dengan nilai anggaran sebesar Rp 9.671.368.000,00 yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025. Proyek dijadwalkan rampung pada 27 Desember 2025.

Namun dimulainya pelaksanaan, pembangunan terjadi dugaan tindakan tidak etis dari pelaksana berinisial Angga. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lapangan, pelaksana tersebut diduga menyampaikan pernyataan provokatif kepada bawahan langsungnya yang juga berinisial Arif, dengan mengatakan bahwa Untuk pemberitaan ADV tayang online telah diwakilkan oleh yang disebutnya telah memberi ke media tim kita melalui seseorang berinisial Y.

Pernyataan tersebut memicu ketegangan dan salah paham di antara tim kita di lapangan, terutama ketika dikonfirmasi ulang oleh tim pada Kamis siang (17/07/2025) pukul 14:34 WIB. Saat itu terungkap bahwa  pelaksana inisial Angga dinilai sebagai bentuk adu domba yang memperkeruh situasi internal.

Koordinator lapangan, Arif, anggota tim teknis lainnya juga, mencoba meredam situasi dan meluruskan komunikasi agar  tidak terganggu oleh konflik adu domba.

Sementara itu, dari pantauan di lokasi, pekerjaan konstruksi jembatan tetap berjalan. Jalan di sekitar area proyek ditutup total demi keamanan dan kelancaran pekerjaan. Warga diminta mengikuti arahan rekayasa lalu lintas selama masa pengerjaan berlangsung.

Jembatan Lebaksono yang berada di Dusun Adi Sono, Desa Lebaksono, Kecamatan Mojosari, selama ini menjadi penghubung vital aktivitas masyarakat dan transportasi antar wilayah. 

“Kami sangat berharap pembangunan ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Dengan adanya jembatan baru, akses warga akan semakin baik dan aktivitas ekonomi bisa lebih berkembang,” ujar Aris, salah satu warga setempat.

Pemerintah daerah melalui Dinas PUPR menegaskan bahwa segala bentuk penyimpangan komunikasi atau manuver internal agar tidak menghambat tujuan utama, yaitu tujuan membangun infrastruktur berkualitas bagi masyarakat Mojokerto.

Jurnalis Tim Tujuh