Pagelaran Wayang Climen dan Sarasehan Budaya "Tripama" di Mojokerto Sukses Digelar

Narasumber Kristyadi, S.Sn, M.A (Dosen Pedalangan ISI Yogyakarta) dan Endah Budiarti, S.S, M.A (Ketua Jurusan Pedalangan ISI Yogyakarta). Pagelaran wayang disajikan oleh Ki Dalang Udreka Hadi Swasono dari ISI Yogyakarta.

Mojokerto, 18 Juli 2025 – Yayasan Bimasakti Peduli Negeri sukses menyelenggarakan Sarasehan Budaya dan Pagelaran Wayang Climen Lakon Tripama dengan tema "Mengungkap Ajaran Luhur Ksatria Dalam Serat TRIPAMA" pada Jumat malam, 18 Juli 2025. Acara yang berlangsung meriah di Bimasakti Farm, Claket, Pacet, Mojokerto ini dihadiri berbagai tokoh penting dan mendapat sambutan positif dari peserta.

Acara ini merupakan gabungan dari Sarasehan Budaya dan Pagelaran Wayang Climen Lakon Tripama. Tema sentralnya adalah "Mengungkap Ajaran Luhur Ksatria Dalam Serat TRIPAMA," sebuah upaya untuk mendalami nilai-nilai kepahlawanan dan kebajikan yang terkandung dalam salah satu karya sastra Jawa klasik.

Diselenggarakan oleh Yayasan Bimasakti Peduli Negeri. Acara ini menampilkan narasumber Kristyadi, S.Sn, M.A (Dosen Pedalangan ISI Yogyakarta) dan Endah Budiarti, S.S, M.A (Ketua Jurusan Pedalangan ISI Yogyakarta). Pagelaran wayang disajikan oleh Ki Dalang Udreka Hadi Swasono dari ISI Yogyakarta.

Turut hadir dalam acara ini Founder Bimasakti Ibnu Sunanto, berbagai tokoh budaya dan spiritual, akademisi, pelajar, karang taruna, Forkopimca Pacet, Sekretaris Dinas Perpustakaan Kabupaten & Kearsipan Mojokerto Drs. Mohamad Jamil MM., serta Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Mojokerto Norman Handito, S. IP. M. Si.

Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Juli 2025, dimulai 19.00 WIB hingga selesai. Bertempat di Bimasakti Farm, Claket, Pacet, Mojokerto.

Tujuan utama acara ini adalah untuk menggali dan menyebarkan ajaran luhur ksatria yang terkandung dalam Serat Tripama, sekaligus memperkenalkan dan melestarikan Wayang Climen sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional. Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai moral dan etika kepada masyarakat.

Acara dimulai dengan sarasehan budaya yang menampilkan diskusi aktif. Para peserta terlihat antusias membahas karakteristik tokoh wayang, khususnya Wayang Climen yang merupakan gubahan KGAH Mangkunegoro IV. Seperti diketahui, Mangkunegoro IV adalah seorang Raja sekaligus pujangga Keraton Surakarta yang akrab dengan pujangga Ronggo Warsito.

Narasumber Endah Budiarti dan Kristyadi memberikan paparan mendalam. Sementara itu, Ki Dalang Udreka Hadi Swasono dari ISI Yogyakarta juga menjelaskan secara singkat tentang sikap ksatria seorang Adipati Karna. 

Dalam pemaparannya, Karna digambarkan sebagai sosok yang merasa wajib membalas budi kepada Kerajaan Hastina (Ngastina/Kurawa) yang telah memberinya kehidupan terbaik sejak bayi terbuang, hingga menjadikannya senopati perang di medan Kurusetra. Kisah Karna menjadi semakin mengharukan karena ia rela menjadi "tumbal" demi kemenangan Trah Pandawa, yang notabene adalah adik-adiknya sendiri dari satu ibu.