Daya Pikat Wayang Sodo: Koleksi Unik Museum Gubug Wayang Mojokerto
![]() |
Wayang Lidi koleksi Museum Gubug Wayang Mojokerto. 16/9/2025. Foto:Nuri. |
Mojokerto 19 September 2025. Newjurnalis.com. Wayang adalah gambaran dari banyaknya perilaku kehidupan manusia. Bukan hanya manusia yang mengalami transformasi tetapi wayang pun juga mengalaminya baik dari bentuk, material, ukuran dan karakter sesuai jaman. Munculnya ide, imajinasi, inovasi dan kreativitas para seniman menjadikan munculnya wayang dari berbagai bahan dasar memperkaya khasanah dunia Pewayangan.
Sekelumit cerita tentang koleksi Wayang Sodo atau Wayang Lidi yang dipajang rapi terbungkus kaca bening di Museum Gubug Wayang Mojokerto. Menurut informasi yang membuat kreasi wayang lidi adalah Mbah Marsono dari Gunung Kidul Yogyakarta di tahun 2011,berawal dari mbah Marsono membuat wayang rumput kemudian ingin membuat inovasi dari bahan yang lain.
Didaerah Gunung Kidul masih banyak pohon kelapa dan blarak atau daun kelapa terbuang setelah lidi hanya digunakan untuk sapu lidi saja tetapi untuk pembuatan wayang lidi diperlukan blarak yang lidinya masih basah sehingga mudah dibentuk karena masih lentur. Merangkai lidi menjadi wayang dibutuhkan waktu 4 sampai 5 jam untuk satu bentuk wayang,dan bahan terbaik adalah lidi pohon kelapa gading.
Meski terlihat sederhana wayang lidi ini tentu membutuhkan keahlian tersendiri, kami melihat keunikan wayang lidi ini, adalah karena sebuah karya rumit juga etnik, bila pengunjung museum memerlukan informasi yang detail tentang wayang lidi bisa langsung dari barcode yang sudah tersedia disini, ungkap Salma staf dari Museum Gubug Wayang Mojokerto sambil menunjukkan barcode didepan wayang lidi dipajang.