Dugaan Penyimpangan MBG Pemalang: Menu Tak Sehat, Susu Sudah Basi.
![]() |
SMK Muhammadiyah Belik | Dugaan Penyimpangan MBG Pemalang. Poto: Biro pemalang |
PEMALANG | newjurnalis.com. Diduga terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG) di beberapa sekolah di Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Menu makanan disajikan kepada siswa dilaporkan tidak sesuai dengan standar program yang ditetapkan pemerintah, dan bahkan ditemukan penggunaan susu yang sudah kedaluwarsa berdasarkan pengecekan barcode.
Pihak yang terlibat adalah Penyelenggara Program MBG (diduga pihak ketiga/vendor), SMK Muhammadiyah Belik sebagai salah satu sekolah penerima program, dan siswa-siswi penerima manfaat program.
Kejadian ini terjadi di Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, dengan kasus spesifik yang disorot terjadi di SMK Muhammadiyah Belik dan juga dilaporkan terjadi di sekolah-sekolah lain di wilayah tersebut.
Kejadian ini terjadi selama pelaksanaan Program MBG, dengan satu momen spesifik di mana pihak sekolah sempat menolak pengiriman karena keterlambatan, dan momen lain di mana pengecekan menemukan susu telah kedaluwarsa. Pihak sekolah menolak kiriman yang datang sekitar Jam 10.00 wib, padahal seharusnya datang sebelum 10.00, yaitu sebelum kegiatan belajar dimulai atau saat istirahat pertama.
Diduga hal ini terjadi karena pihak pelaksana (MBG/vendor) tidak memenuhi standar kualitas dan jadwal yang telah ditetapkan. Menu yang seharusnya merupakan "4 sehat 5 sempurna" dengan standar harga Rp15.000 / porsi, justru disajikan hanya berupa roti, susu, dan jeruk, secara nutrisi dan harga disinyalir tidak sepadan dengan standar program. Selain itu, masalah logistik dan kualitas (keterlambatan dan susu kedaluwarsa) juga menjadi penyebab penolakan dari pihak sekolah.
Program Makanan Bergizi (MBG) dilaksanakan di sejumlah sekolah, termasuk SMK Muhammadiyah Belik. Sesuai aturan, menu harus memenuhi standar "4 sehat 5 sempurna" dengan harga Rp15.000 / porsi. Namun, menu yang diterima siswa tidak sesuai, hanya terdiri dari roti, susu, dan jeruk. Bahkan, pada hari sebelumnya, pihak sekolah menolak kiriman dari pihak MBG karena keterlambatan yang signifikan, di mana makanan baru tiba sekitar jam 10.00, melebihi batas waktu ditetapkan. Puncaknya, setelah dilakukan pengecekan melalui barcode pada produk susu, ditemukan fakta bahwa susu tersebut sudah melewati tanggal kedaluwarsa, yang mengindikasikan adanya kelalaian serius dalam penyediaan bahan pangan untuk siswa.