Peringatan 1 Suro dan Haul Syekh Jumadil Kubro di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan

Peringatan 1 Suro dan Haul Syekh Jumadil Kubro di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan (dokpri-Yohanes)

Mojokerto – Dalam rangka menyambut datangnya 1 Suro atau 1 Muharram 1447 Hijriah, sekaligus memperingati Haul Syekh Jumadil Kubro, masyarakat Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menggelar serangkaian kegiatan budaya dan spiritual yang berlangsung khidmat dan meriah, Kamis  (10/7/2025).

Acara dimulai pukul 13.00 WIB di lokasi keramat Sumur Upas, dan berakhir di kawasan Troloyo sekitar pukul 16.00 WIB. Kegiatan ini melibatkan warga dari empat dusun, yaitu Dusun Plintaan, Dusun Kemasan, Dusun Kedaton, dan Dusun Sidodadi, Diikuti 12 RT,  serta dihadiri oleh tokoh adat, tokoh agama, pemuda desa, dan masyarakat umum.

Tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kehidupan, doa untuk keselamatan desa, serta penghormatan kepada leluhur dan ulama besar Syekh Jumadil Kubro yang dikenal memiliki keterkaitan sejarah dengan wilayah Trowulan.

Salah satu ikon utama acara adalah arak-arakan gunungan hasil bumi yang disusun dari berbagai macam buah dan sayur seperti pisang, nanas, terong, jagung, dan cabai. Gunungan tersebut dirakit secara gotong royong sejak pagi hari di balai desa dan diarak sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan.

Acara dimulai dengan doa bersama di Sumur Upas, tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya menuju kawasan Troloyo. Warga terlihat antusias mengikuti arak-arakan, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan yang dihias secara adat.

Kepala Desa Sentonorejo, Sodik, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk mempererat hubungan antar warga, menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, serta memperkokoh spiritualitas masyarakat.

Tradisi 1 Suro dan Haul Syekh Jumadil Kubro ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga bentuk penghormatan kepada leluhur, pengingat akan nilai-nilai kebersamaan, serta ajang muhasabah diri untuk menuju kehidupan yang lebih baik,” ujar Kades Sodik.

Acara ditutup dengan pembagian hasil gunungan kepada warga, yang melambangkan semangat berbagi berkah dan rezeki, serta diiringi lantunan doa dan nasihat dari para sesepuh desa.

Seluruh rangkaian acara berlangsung aman, tertib, dan penuh khidmat, mencerminkan bahwa adat dan kearifan lokal masih hidup dan dijunjung tinggi oleh masyarakat Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.